Di Blitar Ada Apa

Di Blitar Ada Apa

Tiket Masuk Perkebunan Teh Sirah Kencong

Update di tahun ini, untuk masuk ke kawasan perkebunan teh sirah kencong dikenakan tiket masuk sebesar Rp. 10.000 per orangnya.

Nah, apakah sudah pernah datang ke Perkebunan Teh Sirah Kencong? Jika sudah tulis cerita dan pengalamanmu pada kolom komentar yang sudah kami sediakan.

Bantu teman-teman yang ingin berkunjung untuk mengetahui bagaimana cerita dari orang-orang yang datang ke perkebunan teh sirah kencong.

Spot Foto Gitar Raksasa

Tidak jauh dari Candi Sirah Kencong, terdapat sebuah spot foto gitar raksasa yang berhasil menjadi primadona spot foto baru di perkebunan ini. Pemandangan dari lokasi gitar raksasa ini memang cukup bagus, dengan latar belakang gunung kawi / butak.

Suasana Perkebunan Teh Sirah Kencong

Produk unggulan dari pabrik teh Sirah Kencong ini adalah teh hitam dengan merk KenTea yang berarti Kencong Tea atau teh dari Sirah Kencong. Sebagian besar produk teh hitam ini diekspor ke kawasan timur tengah.

Teh hitam berbentuk bulir-bulir mirip dengan pelet berwarna hitam, dengan rasa yang unik dan berbeda dengan teh yang pada umumnya ada di pasaran.

Produk teh sirah kencong ini bisa dibeli di loket masuk. Tampak kotak teh berjajar rapi dalam etalase yang bisa dijadikan oleh-oleh sepulan dari kawasan perkebunan teh ini. Jadi para pengunjung bisa mencoba kenikmatan teh ini.

Cukup dengan satu sendok teh saja untuk segelas teh, karena rasa teh hitam yang cenderung sepet.

Jalajah Blitar pernah mengikuti famtrip untuk uji coba paket wisata edukasi di pabrik teh sirah kencong, namun sampai saat ini belum ada kabar lagi apakah paket wisata tersebut jadi diterapkan di wilayah pabrik atau tidak. Nanti kalau ada akan kami infokan lagi.

Seiring dengan berjalannya waktu, kini sudah mulai banyak titik-titik menarik yang bisa dikunjungi. Bahkan beberapa titik juga tampak pembangunan tempat berswafoto.

Ada baiknya datang ke kawasan ini ketika musim kemarau, karena kalau musim hujan kita cuma bisa berteduh. Apalagi kalau hujan di perkebunan teh sirah kencong ini termasuk awet. Jadi kalau hujan yaudah bisa saja seharian hujan.

Ada Apa di Perkebunan Teh Sirah Kencong Blitar?

Perkebunan Teh Sirah Kencong tidak hanya menawarkan landskap hamparan dedaunan teh hijau di atas perbukitan yang menyejukkan mata. Ada beberapa hal seru yang bisa kamu kunjungi dalam satu tempat ini.

Tersedia paket wisata kunjungan ke pabrik teh sirah kencong untuk mengetahui bagaimana proses produksi teh yang siap minum. Dengan biaya Rp20.000 / orang minimal jumlah rombongan 20 orang. Biaya tersebut sudah termasuk minum teh asli sirah kencong

Air terjun Sirah Kencong merupakan salah satu lokasi yang harus kamu kunjungi ketika main ke kebun teh ini. Dinginnya air pegunungan yang jernih dengan kolam-kolam kecil berisi ikan koi warna-warni yang kontras dapat membuat mata sejuk dan nyaman.

Memang kita harus berjalan sekitar 1km untuk menuju air terjun, buat yang nggak kuat ada layanan ojek menuju ke Air terjun kok. Tiket masuk menuju air terjun ini dijual terpisah, yaitu Rp5.000/orang.

Perkebunan Teh Sirah Kencong memiliki sebuah candi yang tereltak di sebelah selatan pemukiman penduduk. Candi ini bisa ditempuh dengan kendaraan maupun berjalan kaki.

Kami lebih suka berjalan kaki menuju kawasan ini sambil menikmati suasana sejuk nan hijau di perkebunan teh. Pernah kami membawa kendaraan ke tempat ini, selain jalannya cukup sulit karena didominasi makadam, juga melelahkan.

TEMPO.CO, Jakarta - Blitar dikenal sebagai Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang menyimpan banyak tempat wisata bersejarah. Kota tempat peristirahatan terakhir Presiden Soekarno ini menawarkan banyak wisata sejarah yang sayang untuk dilewatkan. Di Blitar, Anda dapat berwisata sejarah ke museum, monumen perjuangan hingga peninggalan kerajaan.

Sejumlah tempat wisata bersejarah di Blitar tidak hanya bisa dijadikan sebagai lokasi berlibur, tapi juga menjadi tempat belajar yang menyenangkan. Bagi Anda yang ingin berkunjung atau berlibur ke Blitar, berikut ada beberapa tempat wisata bersejarah yang wajib untuk dikunjungi. Yuk simak daftarnya!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Monumen PETA adalah tempat bersejarah di Blitar yang dibangun untuk mengenang pemberontakan PETA melawan pasukan Jepang pada 14 Februari 1945 silam. Di monumen ini terdapat patung tokoh pemberontakan PETA seperti Shoedanco Supriyadi, Chudancho Dr. Soeryo Ismail, Shodancho Soeparjono, Budancho Soedarmo, Shodancho Moeradi, Budancho Halir Mangkoe Dijaya, dan Budancho Sunanto.

Monument PETA memiliki halaman luas dan kerap digunakan masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas. Bahkan setiap tahunnya, di monumen ini diselenggarakan drama kolosal pemberontakan PETA. Tiket masuk ke monumen PETA tidak dipungut biaya alias gratis.

Monuman PETA. Foto: direktoripariwisata.id.

Makam Bung Karno menjadi wisata bersejarah di Blitar yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak masyarakat datang ke Makam Bung Karno untuk berziarah dan mendoakan sosok Presiden pertama Republik Indonesia tersebut. Makam Bung Karno terletak di kompleks pemakaman di Bendogerit, Sananwetan, Blitar. Untuk bisa masuk ke area makam, Anda bisa beli tiket di pos yang tersedia seharga Rp 3 ribu.

Candi Penataran merupakan candi Hindu termegah dan terluas di Blitar yang berlokasi di lereng barat daya Gunung Kelud. Candi Penataran memiliki ikonografi relief yang khas dan berbeda dari candi-candi yang ada di Jawa Tengah. Dalam kitab Negarakertagama, Candi Penataran disebut juga dengan nama Candi Palah. Di belakang candi terdapat kawasan petirtaan, yaitu mata air yang bening yang ditampung dalam kolam kecil. Untuk masuk ke sini, pengunjung tidak dipungut biaya namun diharuskan untuk mengisi buku tamu.

Candi Penataran. Foto: blitarkab.go.id.

Biltar memang memiliki sejumlah monumen yang dibangun untuk mengenang sejarah. Salah satu monumen yang wajib Anda kunjungi saat berada di Blitar yaitu Monumen Trisula. Monumen ini menjadi saksi bisu gerakan penumpasan PKI yang berada di sebelah selatan Blitar. Anda tidak perlu membayar biaya tiket masuk ketika berkunjung ke sini karena Monumen Trisula tidak dipungut biaya alias gratis.

Tempat bersejarah di Blitar lainnya adalah Candi Rambut Monte. Candi ini berada di Desa Krisik, Kecamatan gandusari, Kabupaten Blitar. Dulunya, Candi Rambut Monte merupakan tempat pemujaan masyarakat penganut agama Hindu pada masa Kerajaan Majapahit. Candi Rambut Monte menawarkan suasana yang sejuk dan asri karena terdapat pepohonan yang rindang. Di kawasan Candi Rambut Monte juga terdapat sumber mata air dengan warna yang bening dan menyegarkan. Tiket masuk Candi Rambut Monte hanya Rp 5 ribu per orang.

6. Situs Umpak Balekambang

Situs Umpak Balekambang adalah sebuah situs berupa umpak batu yang berada di Desa Penataran, Nglegok, Blitar. Situs ini menjadi salah satu wisata bersejarah di Blitar yang wajib dikunjungi. Di masa lalu, Situs Umpak Balekambang diyakini berfungsi sebagai tempat singgah raja-raja dan pejabat penting Kerajaan Majapahit saat berkunjung ke Blitar. Sedangkan saat ini, Situs Umpak Balekambang banyak digunakan untuk kepentingan spiritual seperti meditasi atau tempat ibadah bagi orang tertentu. Situs ini sangat terbuka untuk dikunjungi dan tidak dikenakan tarif masuk.

Istana Gebang. Foto: blitarkota.go.id.

Istana gebang adalah rumah masa kecil Bung Karno yang terletak di Jalan Sultan Agung, Sananwetan, Kota Blitar. Di dalamnya terdapat berbagai macam benda peninggalan Bung Karno seperti perabotan rumah, kursi, mesin ketik dan masih banyak lainnya. Harga tiket masuk Istana Gebang sangat terjangkau yaitu Rp 3 ribu per orang.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram "http://tempo.co/". Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Perkebunan Teh Sirah Kencong Blitar merupakan destinasi wisata hits di Blitar, pengunjungnya bisa sampai ribuan di akhir pekan. Selain faktor akses jalan yang mudah, kamu bisa dapat banyak hal menarik dalam satu tempat. Kami dari Jelajah Blitar cukup sering datang ke sini.

Perkebunan Teh Sirah Kencong di Blitar ini berada pada ketinggian sekitar 1000 mdpl. Selain menawarkan pemandangan yang sejuk khas perkebunan teh juga memiliki daya tarik lain, seperti camping ground, air terjun, candi dan edukasi visit ke pabrik pengolahan (terbatas)

Perkebunan Teh Sirah Kencong Blitar secara administratif terletak di Ds. Ngadirenggo, Kec. Wlingi Kab. Blitar. Perjalanan dari Wlingi ke Perkebunan Teh Sirah Kencong ini membutuhkan waktu kurang dar 30 menit saja. Kalau dari Kota Blitar, butuh waktu sekitar 40 menit.

Pendakian Gunung Butak via Sirah Kencong

Perkebunan Teh Sirah Kencong Blitar merupakan salah satu alternatif jalur pendakian ke Gunung Butak yang cukup ekstrim. Kami pernah menuju puncak dengan durasi perjalanan sekitar 12 jam. Maklum, bukan anak gunung.

Baca: Pendakian Gunung Butak via Sirah Kencong

Istana Gebang Blitar

Istana Gebang Blitar adalah rumah masa remaja Bung Karno yang kini menjadi museum. Soekemi Soestrodiharjo ayah Bung Karno berpindah tugas dari Mojokerto ke Blitar membawa serta keluarganya menempati rumah ini. Rumah ini dulunya adalah milik orang Belanda yang merupakan pegawai perusahaan kereta api. Keluarga Bung Karno menempati rumah ini mulai tahun 1917-1919.

Bung Karno menghabiskan masa remajanya di rumah yang fasad bangunannya tetap dipertahankan keasliannya hingga kini. Wisatawan yang berkunjung ke sini dapat melihat interior dan furnitur asli, di antaranya lukisan dan foto Bung Karno, kasur, lemari, tempat duduk, radio, sepeda jengki hingga mobil.

Lokasi: Jl. Sultan Agung No.59, Sananwetan, Kec. Sananwetan, Kota BlitarWaktu operasional: Senin-Minggu 05.00-17.00 WIB

Monumen PETA didirikan untuk mengenang jasa pahlawan nasional Supriyadi yang berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Supriyadi atau kerap disebut Sudanco Supriyadi merupakan pemipin pemberontakan pasukan pembela Tanah Air (PETA) Blitar melawan tentara Jepang pada tahun 1945. Di tempat berdirinya monumen ini, tepatnya pada 14 Februari 1945 perlawanan PETA terhadap Jepang pertama kali.

Selain Sudanco Supriyadi ada enam tokoh lain yang diabadikan dalam monumen PETA yaitu Chudancho dr Soeryo Ismail, Shodancho Soeparjono, Budancho Soedarmo, Shodancho Moeradi, Budancho Halir Mangkoe Dijaya, dan Budancho Soenanto.

Lokasi: Jl. Sudanco Supriyadi, Bendogerit, Kec. Sananwetan, Kota Blitar

Bila melihat wajah Alun-Alun Blitar yang sekarang, tentu tidak ada yang mengira bahwa dulunya tempat ini pernah dijadikan sebagai lokasi tradisi Rampogan Macan. Rampogan Macan adalah tradisi yang dilakukan untuk menombak macan atau harimau yang dilakukan oleh manusia secara bersama-sama. Saat tradisi itu berlangsung, Alun-Alun dikelilingi lautan manusia yang membawa tombak sementara di tengahnya terdapat macan atau harimau untuk dibunuh.

Tradisi itu berlangsung hingga tahun 1905 yang kemudian dilarang oleh Pemerintah Belanda karena menyebabkan populasi harimau Jawa di ambang kepunahan. Saat ini fisik Alun-Alun Blitar telah berubah dan sisa-sisa keganasan tersebut tidak tampak. Alun-Alun Blitar kini menjadi ruang terbuka hijau yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.

Lokasi: Jl. Merdeka, Kepanjen Lor, Kec. Kepanjenkidul, Kota Blitar

Selain sejarah yang berkaitan dengan kemerdekaan RI, wisatawan yang berkunjung ke Blitar dapat melihat peninggalan pada masa kerajaan yaitu Candi Penataran. Candi Penataran merupakan candi bercorak Hindu Siwa terluas di Jawa Timur, yang diperkirakan dibangun pada tahun 1200 Masehi pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri.

Kompleks Candi Penataran terdiri dari beberapa bangunan maupun candi di antaranya Candi Brawijaya, Candi Naga, candi induk atau candi utama, hingga petirtaan. Terdapat juga arca Dwarapala, arca Mahakala, dan Prasasti Palah serta relief yang terukir di dinding candi dengan berbagai cerita. Tidak ada biaya masuk yang dikenakan alias gratis untuk masyarakat yang akan berkunjung ke Candi Penataran.

Lokasi: Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten BlitarWaktu operasional: Senin-Minggu 07.00-17.00 WIB.

Langgar Gantung An-Nur

Sesuai dengan namanya, Langgar Gantung adalah tempat ibadah yang dirancang dengan desain menggantung dan tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Tujuan desain ini adalah untuk melindungi dari serangan dan gangguan binatang buas di sekitar area tersebut pada masa itu.

Langgar Gantung dibangun pada periode antara tahun 1826 hingga 1830 oleh Mbah Irodikoro, seorang prajurit dari Pangeran Diponegoro yang mengungsi ke Blitar selama Perang Jawa.

Langgar Gantung didirikan sebagai pusat dakwah Islam, tempat merumuskan strategi perlawanan terhadap kolonial Belanda, dan sebagai tempat ibadah bagi masyarakat Desa Plosokerep. Hingga saat ini, bangunan yang terbuat dari kayu jati dan anyaman bambu (gedeg) ini masih digunakan secara aktif untuk kegiatan keagamaan.

Lokasi: Jl. Kemuning No.17B, RT.02/RW.03, Desa Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur.

Baca Juga: 5 Kuliner Terkenal Dekat Alun-Alun Blitar, Legend dan Enak!

Camping Ground Brak Papat

Salah satu camping ground favorit ada di Brak Papat Sirah kencong, butuh waktu kurang lebih 1 jam treking santai dari parkiran motor ke camping ground ini. Meski bisa membawa kendaraan sampai lokasi, tetapi cukup melelahkan naik kendaraan menuju ke brak papat.

Camping di brak papat, kita bisa melihat pemandangan dua gunung sekaligus. Yaitu Gunung Kelud yang mirip dengan bentuk Candi Borobudur di sebelah barat dan Gunung Kawi / Butak yang menyerupai putri tidur di sebelah timur.

Di atas brak papat, ada Wukir Negoro yang merupakan batas vegetasi tanaman teh dengan hutan di lereng Gunung Kawi. Ada juga yang camping di sini dengan pemandangan Gunung Kelud.

Video Piknik ke Perkebunan Teh Sirah Kencong

Ada beberapa rute dan jalan menuju perkebunan teh Sirah Kencong, namun dari sekian jalan yang ada, jalur paling mudah adalah melalui jalur Tegalasri, Wlingi. Sebagian besar jalan sudah menggunakan aspal, hanya di beberapa titik saja yang berupa jalanan cor.

Sedangkan rute lain, kondisi jalannya rusak parah berupa makadam dan tanah saja. Sehingga tidak direkomendasikan untuk penikmat wisata di Blitar, kecuali apabila wisatawan minat khusus yang naik motor trail ke perkebunan teh sirah kencong ya beda lagi.

Tidak heran jika pengunjung akan diarahkan menggunakan jalur Tegalasri apabila menggunakan google maps ke Sirah Kencong.

Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan netizen yang mau berkunjung ke Perkebunan Teh Sirah Kencong.

Saat ini belum bisa menuju ke perkebunan teh sirah kencong menggunakan bus besar. Bus besar biasanya parkir di Wlingi dan bisa melanjutkan perjalanan menggunakan elf. Jelajah Blitar bisa membantu anda menyediakan elf dari titik penjemputan hingga menuju ke Sirah Kencong dan kembali ke titik penjemputan. Akan lebih hemat dan seru apabila anda naik kereta api bersama rombongan turun di Stasiun Wlingi

Apabila anda ingin menuju ke kebun teh ini, stasiun terdekat adalah Stasiun Wlingi. Stasiun ini menjadi tempat pemberhentian untuk kereta-kereta jarak jauh juga kok.

Kota Blitar, Jawa Timur menyimpan banyak momen serta lokasi bersejarah Tanah Air, mulai era masa kerajaan hingga kemerdekaan Indonesia. Berbagai peninggalan serta situs sejarah dari masa ke masa yang menjadi saksi berdirinya Tanah Air masih dapat disaksikan di sini. Sehingga tak heran bila daerah berjuluk Kota Patria ini sering didatangi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

Mengunjungi peninggalan atau tempat bersejarah juga dapat dilakukan sebagai salah satu bentuk mencintai Tanah Air. Berwisata ke tempat dengan nilai histori tinggi dapat menumbuhkan rasa cinta Tanah Air. Ada banyak destinasi wisata sejarah yang terbuka untuk dikunjungi wisatawan. Apa saja destinasi wisata sejarah yang ada di Blitar? Berikut ini beberapa di antaranya.

Anda mungkin ingin melihat